Solopos.com, BOYOLALI–Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali saat
ini masih menelaah dan mempersiapkan perubahan nama untuk RSUD Banyudono yang
saat ini sudah direlokasi ke Desa Sugihan, Kecamatan Andong.
Meskipun sudah
berpindah ke Andong, nama resmi rumah sakit milik Pemkab Boyolali tetap RSUD
Banyudono. Nama RSUD Banyudono awalnya mengacu pada lokasi rumah sakit yang
sebelumnya berada di wilayah Kecamatan Banyudono.
“Untuk saat ini
namanya tetap RSUD Banyudono. Kami sedang mempersiapkan untuk perubahan nama,
ini baru kami telaah, namun kalau merubah nama tentu akan mengulang kembali
proses perizinannya,” kata Direktur RSUD Banyudono, Istirochah, saat berbincang
dengan Solopos.com, Jumat (5/8/2016).
Menurut Istirochah,
nama baru untuk rumah sakit di Andong belum ditentukan. Meskipun Bupati
Boyolali Seno Samodro sudah mengantongi beberapa nama alternatif, namun
nama-nama itu harus ditelaah lebih lanjut. Sedangkan untuk perizinan ulang
operasional rumah sakit di Andong, dia akan mengacu Peraturan Menteri Kesehatan
(Permenkes) No.56 Tahun 2014 tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit.
“Proses perubahan dan
perizinan ini baru kami persiapkan. Kami masih fokus menyelesaikan pembangunan
dan menata seluruh layanan yang ada di sini [Andong],” ujar dia.
Pada bagian lain, RSUD
Banyudono juga baru saja mengusulkan rancangan peraturan daerah (raperda)
tentang tarif pelayanan kesehatan kelas III pada RSUD Banyudono. Ranperda
tersebut selesai dibahas Kamis (4/8/2016) kemarin. Meskipun sempat
dipertanyakan, legislatif dan eksekutif sepakat perda tersebut tetap memakai
nama RSUD Banyudono.
“Ya, pada perda
tentang tarif itu juga masih pakai nama Banyudono.”
RSUD Banyudono di
Andong sudah beroperasi hampir dua pekan. Di awal operasional, RSUD Banyudono
hanya membuka layanan rawat jalan. Bahkan pelayanan administrasi Badan Penyedia
Jaminan Sosial (BPJS) masih dilakukan di rumah sakit lama di Banyudono.
“Untuk saat ini kami
sudah mulai membuka layanan rawat jalan. Memang belum semuanya, baru kelas I
dan III,” kata Istirochah. Jumlah bed yang sudah tersedia untuk kelas I dan III
sebanyak 36 bed. Selain itu, juga sudah ada layanan kamar untuk praktik
kebidanan.
kok tidak ada nomor telephonnya
BalasHapusbagaimana kami bisa menghubunginya
Hapus