TRIBUNJATENG.COM, KENDAL -Suwarso, warga RT 01/RW 04 Desa/Kecamatan Limbangan, Kendal, menyangka rumah tetangganya longsor terbawa arus sungai.
Pukul 17.30 WIB, Suwarso mengaku mendengar gemuruh di antara suara deras hujan. Karena penasaran, ia pun memberanikan diri untuk keluar rumah.“ Saat keluar rumah dan cari tahu, ternyata rumah Suntoro longsong terbawa arus sungai," kata Suwarso, Selasa (17/1).
Hujan deras yang mengguyur kecamatan Limbangan menyebabkan separuh bangunan rumah milik Suntoro (46) dan Yamaroh (40), roboh akibat longsor.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kendal, Sigit Sulistyo, menjelaskan, dua rumah yang berada di pinggir talud tersebut longsor akibat intensitas hujan yang tinggi pukul 12.30 sampai 18.00 WIB sehingga menggerus talud.
"Posisi rumah berada di sepadan sungai sehingga mudah longsor, apalagi intensitas hujan sangat tinggi,” kata Sigit, Selasa (17/1).
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, namun bangunan rumah roboh terbawa material longsor dengan panjang kurang lebih 20 Meter, tinggi 4 Meter ini menyebabkan kerugian sekira Rp 150 juta.
"Sementara korban dievakuasi ke rumah orangtuanya di DesaTamanrejo. Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan sekitar lokasi di pasang garis police line dari polsek," jelasnya.
Longsor juga terjadi di Kabupaten Semarang. Rumah dua orang menjadi korbannya, yakni milik Tularno, warga Kaligawe RT 06 RW 05 dan Mulyono, warga RT 06 RW 07 Desa/Kecamatan Susukan.
Selasa (17/1) kemarin, Wakil Bupati Semarang, Ngesti Nugraha menyerahkan bantuan sosial (bansos) kepada dua korban tanah longsor itu. Tularno mendapat dana bansos Rp 5 juta, sedangkan Mulyono Rp 3 juta. Besaran bansos yang diterima berbeda, sesuai tingkat kerusakan bangunan.
"Kerusakan bangunan milik Tularno tergolong sedang. Kalau rumah pak Mulyono termasuk ringan. Jadi beda (besaran bansos)," kata Kepala Seksi Logistik dan Kebencanaan BPBD Kabupaten Semarang, Joner Hutajulu.
Usai menyerahkan dana bansos secara simbolik, Ngesti beserta Kapolres Semarang, AKBP Vincentius Thirdy Hadmiarso, dan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Semarang, Bambang Kusriyanto menengok lokasi longsor yang sempat menutup akses jalan Kaligawe-Mluweh. (TRIBUNJATENG/CETAK)